Para pemain di China mengevaluasi penutupan pabrik di Beijing atau menurunkan produksi

Berdasarkan media setempat, pemerintah kota Beijing memerintahkan 1,200 pabrik untuk menutup atau menekan produksi mereka setelah peringatan tanda bahaya pertama untuk polusi udara muncul Kamis kemarin. Pabrik tersebut telah menerima perintah ini sebagian besar beroperasi pada percetakan, material konstruksi, dan industri kimia, seperti yang diberitakan.

Para pelaku industri di China mengevaluasi dampak dari penutupan beberapa pabrik tersebut dan juga pengurangan produksi dan membagikan pendapat mereka.

Salah satu trader di China mengatakan, "Sentimen pasar PP dipengaruhi oleh isu kontrol terhadap polusi di lingkungan, terutama di provinsi Beijing, Hebei, dan Guandong. Tanda bahaya tersebut memiliki dampak dalam jangka pendek, sampai indeks kualitas udara kembali ke tingkat wajar. Sementara itu, transportasi di kota-kota tersebut juga terpengaruh."

Seorang produsen PVC berbasis ethylene mengatakan, "Setelah penutupan dan pengurangan tingkat operasional di Beijing; Pelabuhan Tianjin juga terpengaruh; Pelabuhan tersebut diperintahkan untuk ditutup selama 5 hari."

Trader lainnya menawarkan PS dan ABS menekankan bahwa Beijing, Tianjin, Hebei, Shandong, Shanxi ,dan Henan akan menjalani inspeksi lingkungan paling ketat selama 2016, pada 16 - 21 Desember. "Pabrik yang ditemukan melakukan pelanggaran terhadap peraturan kualitas udara diharuskan untuk mengurangi tingkat operasional atau menutup plant mereka. Kabut tebal menyebabkan jalan raya ditutup dan transportasi berhenti. Kami berpikir bahwa inspeksi ini lebih berdampak pada manufakturer dibandingkan sisi produsen," Ia menjelaskan.

Salah satu produsen PVC berbasis acetylene menekankan, "Polusi udara yang menyebabkan penutupan atau pengurangan operasional pada pabrik tidak mempengaruhi PVC karena pasar PVC tidak berpusat di Beijing. Kami saat ini menjalankan plant kami pada tingkat operasional maksimum."