Para pembeli Asia Tenggara menolak kenaikan ABS yang disebabkan oleh faktor biaya

Pekan ini, beberapa produsen regional memasuki pasar ABS domestik dan impor China dengan kenaikan dibalik penguatan pada energi kompleks dan juga harga stirena dan benzena yang tinggi. Namun, kenaikan ABS yang disebabkan faktor biaya mungkin akan mendapat penolakan di pasar Asia Tenggara, dimana permintaan tetap stagnan.

Salah satu trader Indonesia mengatakan, "Meskipun harga stirena bergerak naik sejalan dengan kenaikan minyak mentah berjangka, harga ABS di Asia Tenggara belum pulih seperti pasar China karena permintaan yang lesu."

Seorang sumber dari produsen Asia Tenggara juga mengatakan, "Kami menaikan penawaran ABS ke China sebesar $20/ton dari dua pekan lalu menjadi $1920-1930/ton CIF sementara itu para pelaku pasar di Asia Tenggara menolak penawaran diatas $1900/ton."

Seorang produsen Vietnam yang menerima penawaran untuk ABS Korea Selatan mengatakan, "Penawaran naik tipis pekan ini. Namun, permintaan tetap rendah karena para pelaku pasar mengambil sikap menunggu dimana mereka masih memilik stok yang mencukupi. Kami berpikir harga akan stabil menuju tren kenaikan dalam waktu dekat."