Produsen minyak utama mengharapkan kestabilan pada pasar perminyakan
Oleh Tim Editorial ChemOrbis - content@chemorbis.com
Produsen minyak utama dunia termasuk Arab Saudi dan Rusia akhir-akhir ini telah melaporkan kesediaannya untuk membantu kestabilan pasar perminyakan kembali setelah beberapa anggota OPEC termasuk Venezuela, Ekuador dan Kuwait memohon untuk menegosiasi kembali pembekuan hasil produksi pada akhir bulan September ketika para produsen minyak bertemu pada Forum Energi Internasional di Algeria.
Pada bulan April, baik produsen OPEC dan non-OPEC seperti Rusia tidak dapat mencapai kesepakatan pada pembekuan output. Iran masih enggan untuk membatasi produksi minyak mentah mereka karena negara bertujuan untuk meningkatkan produksi kembali ke level sebelum sanksi dalam rangka untuk meningkatkan pangsa pasar sementara Arab Saudi pun mengatakan bahwa mereka tidak akan menandatangani kesepakatan apapun tanpa partisipasi seluruh member OPEC, termasuk Iran.
Menurut para anggota OPEC yang memohon untuk mengulang pembahasan mengenai pembekuan produksi tersebut, Iran telah mengembalikan sebagian besar pangsa pasar mereka yang telah hilang selama masa sanksi dan hal ini akan semakin meningkat hingga bulan September mendatang.
Mengenai pembahasan tentang pembekuan produksi, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa mereka sedang bernegosiasi dengan Arab Saudi dan mereka terbuka untuk diskusi mengenai kemungkinan pembekuan hasil produksi minyak dengan anggota yang lain apabila dibutuhkan. Novak melaporkan bahwa pasar perminyakan akan mencapai kestabilan penuh pada tahun 2017. Sebelum komentar Novak, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih telah mengatakan bahwa mereka telah siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mengembalikan kestabilan pasar peminyakan dengan kerjasama antar produsen minyak lainnya.
Setelah komentar dukungan dari produsen minyak utama dunia tersebut, pasar perminyakan agak menguat dengan harga minyak pada NYMEX mencapai di atas $45/barel dalam perdagangan intraday. Futures Brent minyak juga melonjak dengan sentimen positif mendekati $48/barel dalam perdagangan intraday.
Dan saat ini para pelaku industri sedang mempertanyakan apakan produsen minyak akan mencapai kesepakatan atau tidak?
Arab Saudi mencatatkan rekor tertinggi dalam produksi minyaknya pada bulan Juli dan sebelumnya telah enggan untuk membatasi jumlah produksi minyak mereka dalam rangka untuk melindungi pangsa pasar terhadap lawannya yang semakin melemahkan ekspektasi akan kemungkinan kesepakan pembekuan hasil produksi. Selain itu, Menteri Perminyakan dan Gas Oman, Mohammad bin Hamad al Rumhy mengatakan bahwa Oman tidak akan menghadiri pertemuan di Algeria bulan depan karena ketidakmampuan kelompok tersebut untuk mengatasi permasalahan harga minyak yang rendah.
Namun, rendahnya harga minyak mentah telah mengakibatkan defisit anggaran belanja yang signifikan dan berkurangnya investasi minyak dan gas di negara Timur Tengah serta hal ini mungkin akan menolong untuk menstabilkan pasar perminyakan.
Pada bulan April, baik produsen OPEC dan non-OPEC seperti Rusia tidak dapat mencapai kesepakatan pada pembekuan output. Iran masih enggan untuk membatasi produksi minyak mentah mereka karena negara bertujuan untuk meningkatkan produksi kembali ke level sebelum sanksi dalam rangka untuk meningkatkan pangsa pasar sementara Arab Saudi pun mengatakan bahwa mereka tidak akan menandatangani kesepakatan apapun tanpa partisipasi seluruh member OPEC, termasuk Iran.
Menurut para anggota OPEC yang memohon untuk mengulang pembahasan mengenai pembekuan produksi tersebut, Iran telah mengembalikan sebagian besar pangsa pasar mereka yang telah hilang selama masa sanksi dan hal ini akan semakin meningkat hingga bulan September mendatang.
Mengenai pembahasan tentang pembekuan produksi, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa mereka sedang bernegosiasi dengan Arab Saudi dan mereka terbuka untuk diskusi mengenai kemungkinan pembekuan hasil produksi minyak dengan anggota yang lain apabila dibutuhkan. Novak melaporkan bahwa pasar perminyakan akan mencapai kestabilan penuh pada tahun 2017. Sebelum komentar Novak, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih telah mengatakan bahwa mereka telah siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mengembalikan kestabilan pasar peminyakan dengan kerjasama antar produsen minyak lainnya.
Setelah komentar dukungan dari produsen minyak utama dunia tersebut, pasar perminyakan agak menguat dengan harga minyak pada NYMEX mencapai di atas $45/barel dalam perdagangan intraday. Futures Brent minyak juga melonjak dengan sentimen positif mendekati $48/barel dalam perdagangan intraday.
Dan saat ini para pelaku industri sedang mempertanyakan apakan produsen minyak akan mencapai kesepakatan atau tidak?
Arab Saudi mencatatkan rekor tertinggi dalam produksi minyaknya pada bulan Juli dan sebelumnya telah enggan untuk membatasi jumlah produksi minyak mereka dalam rangka untuk melindungi pangsa pasar terhadap lawannya yang semakin melemahkan ekspektasi akan kemungkinan kesepakan pembekuan hasil produksi. Selain itu, Menteri Perminyakan dan Gas Oman, Mohammad bin Hamad al Rumhy mengatakan bahwa Oman tidak akan menghadiri pertemuan di Algeria bulan depan karena ketidakmampuan kelompok tersebut untuk mengatasi permasalahan harga minyak yang rendah.
Namun, rendahnya harga minyak mentah telah mengakibatkan defisit anggaran belanja yang signifikan dan berkurangnya investasi minyak dan gas di negara Timur Tengah serta hal ini mungkin akan menolong untuk menstabilkan pasar perminyakan.
Lebih banyak berita plastik
Harga resin plastik (PP, LDPE, LLDPE ,HDPE, PVC, GPS; HIPS, PET, ABS), tren pasar polimer, dan lainnya- Pasar PE film impor Asia Tenggara mengalami kenaikan harga pertama sejak Oktober
- PVC tertinggal dari tren kenaikan harga pada Januari di pasar polimer Turki
- Harga botol PET berada pada kisaran terendah lebih dari setahun di Eropa; Februari menandakan penguatan
- Pelaku PP, PE di Tiongkok, Asia Tenggara bahas prospek pasca-CNY
- Pasar ABS Asia hadapi penurunan baru karena permintaan lemah berlanjut hingga Januari
- Pasar PE Tiongkok melemah karena permintaan yang melemah dan penurunan harga berjangka
- Para penjual PP dan PE global mendekati Turki dengan kenaikan harga pada Januari
- Pasar PP dan PE Eropa mengawali tahun 2025 dengan kondisi stabil hingga sedikit menguat
- Pasar spot stirena global mengawali tahun 2025 dengan jalur yang berbeda
- Tahun baru diawali dengan tren beragam di pasar PVC Tiongkok