Rosneft Rusia dan Pertamina Indonesia membentuk JV
Oleh Tim Editorial ChemOrbis - content@chemorbis.com
Berdasarkan pernyataan yang dirilis pada situs web perusahaan, Rosneft Oil Co. Rusia dan PT Pertamina Indonesia telah membentuk badan usaha bersama / Joint Venture (JV) untuk pembangungan kompleks Tuban grass root refinery and petrochemical complex (TGRR) di Jawa Timur, Indonesia.
Berdasarkan kerjasama tersebut, Pertamina menguasai 55% saham sementara itu Rosneft memiliki 45% perusahaan patungan tersebut yang bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.
Perusahaan tersebut telah menyelesaikan fase studi kelayakan dan masuk dalam fase basic engineering and design (BED) untuk proyek ini.
Kompleks terbaru ini diprediksi akan mampu memproduksi 1.3 juta ton/tahun PP, 650,000 ton/tahun PE, 500,000 ton/tahun stirena, dan 1.3 juta ton/tahun PX.
Berdasarkan kerjasama tersebut, Pertamina menguasai 55% saham sementara itu Rosneft memiliki 45% perusahaan patungan tersebut yang bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.
Perusahaan tersebut telah menyelesaikan fase studi kelayakan dan masuk dalam fase basic engineering and design (BED) untuk proyek ini.
Kompleks terbaru ini diprediksi akan mampu memproduksi 1.3 juta ton/tahun PP, 650,000 ton/tahun PE, 500,000 ton/tahun stirena, dan 1.3 juta ton/tahun PX.
Lebih banyak berita plastik
Harga resin plastik (PP, LDPE, LLDPE ,HDPE, PVC, GPS; HIPS, PET, ABS), tren pasar polimer, dan lainnya- Produsen Saudi ungkap penawaran PE dan PP Januari ke Vietnam
- Prospek PE Tiongkok dan Asia Tenggara untuk tahun 2025: Dilema kelebihan pasokan semakin dalam seiring lonjakan kapasitas baru
- Prospek tarif pengiriman barang 2025: Tahun penuh tantangan setelah kekacauan 2024
- Prospek PP dan PE Turki 2025: Q1 bersiap untuk pijakan yang kokoh, fokus pada derivatif selama setahun penuh
- Prospek PVC Eropa untuk tahun 2025: Ketidakseimbangan pasokan mengancam target pemulihan harga
- Prospek PP dan PE India untuk tahun 2025: Pelaku pasar melihat Q1 yang lebih cerah meskipun saat ini sedang lesu
- Kebijakan harga berbeda muncul di pasar PS dan ABS Eropa pada Desember
- Kelesuan berlanjut di pasar PE impor Tiongkok dan Asia Tenggara menjelang akhir tahun
- PLAST EURASIA 2024: Margin yang menyusut muncul sebagai topik utama di antara para pelaku industri polimer
- Paritas yang lebih rendah dan kenaikan tarif pengangkutan membuat pembeli polimer Eropa enggan melakukan impor