Gencatan senjata perdagangan berhadapan dengan realitas pasar: Pasar polimer Tiongkok tetap waspada

Pasar polimer China menunjukkan respons terbatas terhadap pemotongan tarif timbal balik baru-baru ini antara AS dan China, karena pelaku pasar tetap skeptis terhadap kemampuan gencatan senjata dagang sementara ini untuk membalikkan fundamental yang lesu. Kelebihan pasokan dan lemahnya permintaan yang terus-menerus—kondisi yang sudah ada bahkan sebelum sengketa dagang—masih membebani sentimen di sebagian besar jenis polimer.

Namun demikian, muncul sedikit optimisme yang hati-hati. Beberapa pedagang sedikit menaikkan penawaran lokal PE, PP, dan PS mereka minggu ini, didukung oleh kenaikan mingguan hampir 8% dalam harga minyak mentah Brent, yang ditutup mendekati level $65/bbl pada Senin, 12 Mei. Kebijakan seperti pengurangan persyaratan cadangan dan suku bunga juga memberikan dukungan terbatas. “Pasar berada di antara fundamental pasokan-permintaan yang lemah dan optimisme yang didorong oleh kebijakan,” komentar salah satu pedagang.

Gencatan senjata menimbulkan sentimen campuran di pasar PP dan PE

Minggu ini, penawaran PP dan PE sebagian besar tetap stabil hingga cenderung melemah di pasar impor, ekspor, dan lokal.

Di sisi impor, harga LDPE dinilai stabil hingga sedikit lebih rendah, sementara harga HDPE dan LLDPE sebagian besar tetap stabil. Homo-PP grade raffia dan injeksi mengikuti tren serupa, menunjukkan level yang stabil hingga sedikit melemah. Harga injeksi PP block copolymer (PPBC) tidakpp berubah dari minggu sebelumnya. Di pasar lokal, pelaku melaporkan penawaran yang stabil hingga sedikit menurun untuk semua grade film PE dan PP. Harga ekspor juga sebagian besar tetap datar dibandingkan minggu sebelumnya.

“Ada beberapa suara optimis di pasar domestik,” lapor seorang konverter yang menerima penawaran HDPE dan LLDPE yang stabil hingga sedikit lebih kuat, sementara LDPE tetap stabil. “Saat musim sepi mulai berakhir, kami melihat peningkatan dalam permintaan, namun pembelian masih terbatas pada kebutuhan pokok. Tanggapan terhadap pemotongan tarif masih minim, dan prospek jangka pendek menunjukkan harga yang datar,” tambahnya.
Seorang pedagang juga melaporkan sedikit kenaikan dalam harga domestik mereka, mengutip gencatan senjata dagang baru-baru ini. “Pemotongan tarif sementara mendorong naik harga minyak mentah dan futures Dalian, mendukung strategi harga kami. Kami percaya dukungan ini akan bertahan sementara waktu,” kata pedagang tersebut. Futures LLDPE bulan September di Bursa Komoditas Dalian mencatat kenaikan mingguan sebesar CNY139/ton ($19/ton), sementara futures PP mencatat kenaikan relatif kecil sebesar CNY52/ton ($7/ton) per 13 Mei.

Sebaliknya, banyak pelaku pasar tetap memiliki pandangan bearish di tengah ketidakpastian permintaan yang terus berlangsung. Perdagangan melambat sejak libur Hari Buruh, dengan pesanan dari pengguna akhir menurun dan pemasok menurunkan harga untuk merangsang penjualan. “Kami memperkirakan harga akan sedikit menurun dalam waktu dekat,” kata seorang pedagang.

Dari sisi pasokan, pemeliharaan pabrik yang meluas memberikan kelegaan sementara, tetapi penumpukan inventaris pasca-liburan terus membebani pasar. Dampak pemeliharaan ini juga diperkirakan akan berkurang minggu ini. Per 13 Mei, total inventaris poliolefin di dua produsen besar China tercatat 10.000 ton lebih tinggi dari minggu sebelumnya, menjadi 840.000 ton, menunjukkan lambatnya aktivitas perdagangan. Sementara itu, harga spot propilena dan etilena berdasarkan CFR China tetap datar, tidak menunjukkan reaksi terhadap rebound minyak mentah, menyoroti suasana hati pasar yang hati-hati.

Seorang pedagang lain mencatat potensi stagnasi pasar, dengan penjual menahan penawaran dan pembeli yang sudah menepi. “Terdengar bahwa beberapa pelaku telah berhenti menawarkan setelah pemotongan tarif sementara antara AS dan China,” tambahnya.

Kebijakan perdagangan berbenturan dengan musim sepi yang mendekat untuk PVC

Di seluruh pasar PVC di China, kepercayaan melemah karena kurangnya perbaikan dalam dinamika pasokan-permintaan. Meskipun langkah-langkah kebijakan baru-baru ini telah diumumkan, dukungan yang diberikan tetap terbatas. Dengan musim sepi yang mendekat dan ketidakpastian berkelanjutan dalam permintaan ekspor, momentum harga naik tetap tertekan. Namun demikian, harga diperkirakan akan tetap sebagian besar datar, dengan dukungan biaya tetap di level bawah.

“Kami berharap melihat beberapa efek positif dari pemotongan tarif sementara. Namun, harga masih terbebani oleh fundamental yang terus lemah,” ujar sumber dari produsen China yang menyesuaikan penawaran mingguannya ke bawah.

Sementara itu, futures PVC bulan September di Bursa Komoditas Dalian mengalami penurunan mingguan sebesar CNY49/ton ($7/ton) per 13 Mei, membenarkan strategi harga bearish dari produsen tersebut.

Kenaikan pertama harga PS lokal sejak awal Februari

Pemotongan tarif timbal balik menyebabkan naiknya harga minyak mentah dan harga spot stirena, membuka jalan bagi rebound di pasar PS China. Sementara pasar impor tetap tenang, sumber dari produsen melaporkan sedikit kenaikan harga PS domestik, menandai kenaikan pertama sejak awal Februari, menurut Indeks Harga ChemOrbis.

Harga spot stirena naik $30/ton dibandingkan minggu sebelumnya menjadi $900/ton CFR China, kembali ke level bulan April. Rebound ini datang setelah stirena mencapai titik terendah sejak Desember 2020, menunjukkan bahwa kenaikan terbaru ini lebih merupakan koreksi daripada tren berkelanjutan—meskipun para pedagang tetap berharap. “Meskipun masih ada kelemahan pasokan-permintaan, kami memperkirakan tren naik dalam waktu dekat,” tambah sumber produsen tersebut. Namun, sumber itu juga mencatat bahwa tren PS di masa depan akan bergantung pada tingkat operasional hilir, yang sedang dipantau ketat untuk tanda-tanda pemulihan.