Statistik: PP Saudi kehilangan pangsa signifikan di Vietnam; siapa yang mengisi kekosongannya?

Arab Saudi telah lama menjadi salah satu pemasok PP teratas bagi Vietnam dan secara konsisten menempati peringkat tiga teratas. Namun, pangsa pasarnya terus menurun karena meningkatnya persaingan dari produsen lokal dan Asia Timur Laut, khususnya China, yang menawarkan resin PP dengan harga lebih kompetitif dan dengan waktu tunggu yang lebih pendek.

Seorang pedagang Vietnam mencatat bahwa tawaran PP Arab Saudi tetap tinggi, sehingga menyulitkan mereka untuk bersaing. Dia mengatakan, “Harga produsen Saudi tetap tinggi dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan hilangnya pangsa pasar secara bertahap di Vietnam karena tawaran yang lebih kompetitif telah muncul dari pemasok lokal, Tiongkok, dan Korea Selatan. Saat ini, mereka hanya menjual ke beberapa pelanggan setia, sementara sebagian besar pembeli menolak harga mereka.

Sementara itu, impor PP Vietnam secara keseluruhan pada tahun 2024 melonjak 13% dari tahun sebelumnya, mencapai volume tertinggi sejak tahun 2018. Untuk angka terperinci tentang tonase dan lainnya, kunjungi ChemOrbis Stats Wizard Pro.

Arab Saudi kehilangan lebih dari 70% pangsa pasar dalam 7 tahun

Pada tahun 2018, Arab Saudi merupakan pemasok PP terkemuka di Vietnam, menguasai lebih dari 20% pangsa pasar, menurut ChemOrbis Stats Wizard Pro. Akan tetapi, negara itu kemudian kehilangan posisi teratasnya kepada Korea Selatan sebelum kemudian disusul oleh China, yang tetap berada di posisi kedua selama dua tahun terakhir.

Pangsa pasar Arab Saudi anjlok sekitar 71% dari tahun ke tahun, mencapai hanya 5,8% pada tahun 2024. Erosi tajam ini mencerminkan meningkatnya persaingan dari produsen Asia Timur Laut, yang telah memperluas kapasitas produksi, memanfaatkan keunggulan geografis, dan meningkatkan efisiensi logistik untuk mendapatkan pangsa pasar PP Vietnam yang lebih besar.

Korea Selatan berekspansi, Tiongkok dengan cepat masuk ke dalam persamaan

Dengan menyediakan resin PP utama dengan kemampuan produksi tinggi, Korea Selatan mengalahkan Arab Saudi sebagai pemasok PP terbesar Vietnam pada tahun 20219 dan mempertahankan keunggulannya sejak saat itu. ChemOrbis Stats Wizard Pro menunjukkan bahwa kehadirannya di Vietnam tumbuh secara signifikan sekitar 57% dalam tujuh tahun terakhir, mencapai 31,2% pada tahun 2024.

Yang perlu diperhatikan, PP asal Tiongkok telah mencapai pertumbuhan pangsa pasar yang sangat mengesankan di Asia Tenggara dan Vietnam dari waktu ke waktu. Pada tahun 2018, Cina hampir tidak terlihat di antara negara pengekspor PP ke Vietnam. Namun, pangsa pasarnya telah melonjak hampir lima kali lipat, mencapai 25,2% pada tahun 2024, mempersempit kesenjangan dengan Korea Selatan menjadi hanya 6%. Sementara itu, Arab Saudi masih jauh tertinggal, dan kini hanya menguasai kurang dari seperempat pangsa pasar Tiongkok.

Harga rendah, waktu tunggu lebih singkat lebih disukai produk asal Tiongkok

China telah terus memperluas kapasitas PP-nya dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh tujuannya untuk menjadi pengekspor bersih polimer. Hal ini mendorong lebih banyak penjual Tiongkok untuk menargetkan Vietnam di dekatnya dengan penawaran yang kompetitif. Dengan harga yang biasanya rendah dan waktu tunggu yang lebih pendek, PP Cina menjadi semakin menarik bagi pembeli Vietnam, terutama dibandingkan dengan asal Arab Saudi.

Selama minggu yang berakhir pada 7 Maret, penawaran untuk homo-PP raffia dan inj. dari Cina berada pada harga $930-960/ton, masih merupakan batas bawah kisaran impor Vietnam. Sementara itu, permintaan hilir yang lemah di Vietnam telah membuat pembeli enggan membeli bahan berharga tinggi, yang selanjutnya membuka jendela bagi penawaran rendah dari Tiongkok.

Sementara itu, Vietnam tetap menjadi pembeli PP terkemuka bagi Tiongkok sejak tahun 2016, menurut data ChemOrbis. Volume impor PP dari Tiongkok di negara ini mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, dengan nilai yang dilaporkan mencapai hampir $385 juta—peningkatan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.